Sebelum
manusia mengetahui tentang berbagai pengetahuan modern seperti saat ini,
sebenarnya Allah SWT telah mengajarkan kita tentang segalanya melalui kitab
yang paling mulia yaitu Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada
1400 tahun lalu. Salah satu keajaiban
Al-Qur’an adalah terpelihara keasliannya sejak diturunkan pada malam 17 Ramadan
14 abad yang lalu hingga hari kiamat, seperti firman Allah SWT, “Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan Sesungguhnya Kami pula yang benar-benar
memeliharanya.” (QS Al-Hijr: 9). Meskipun Al-Qur’an telah diturunkan pada
abad ke-14, namun ayat-ayatnya banyak menjelaskan tentang masa depan seperti
zaman modern saat ini. Bahkan para ilmuwan telah berhasil membuktikan
kebenarannya dengan melakukan eksperimen ilmiah. Banyak hal yang telah Allah
sebutkan dalam Al-Qur’an di berbagai bidang ilmu, seperti ilmu sains, sosial,
astronomi dan budaya khususnya di bidang kedokteran.
Salah
satu pakar anatomi ilmu kedokteran asal Thailand, Dr. Tagata Tejasen dalam
Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 pada tahun 1982 diperlihatkan makalah yang
ditulis oleh Profesor Keith Moore (seorang scientist terkemuka di bidang
anatomi) tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang ada di
dalam Al-Qur’an. Professor Tejasen sangat tercengang ketika mempelajari makalah
tersebut. Salah satu penemuan terbaru dalam hal dermatologi tentang sifat-sifat
kulit sebagai salah satu alat indera. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat
An-Nisa ayat 56, “Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka
ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” Professor Tejasen kemudian tertarik untuk mengetahui isi kitab
Al-Quran, sebagai referensi pada 14 abad lalu yang menyentuh tentang persoalan
hukuman bagi orang yang tidak beriman atau kafir, yaitu mereka akan masuk ke dalam
neraka yang dipenuhi api dan ketika kulit mereka terbakar api, Allah akan
membuat kulit yang baru untuk mereka sehingga mereka terus merasakan hukuman sebagai
balasan di dalam neraka. Pengetahuan tentang sifat kulit ini telah ada dalam
Al-Qur’an sejak 1400 tahun lalu sebelum Professor Keith Moore menulis
makalahnya bahkan sebelum Konferensi Kedokteran tersebut dilaksanakan.
Tidak
hanya itu, baru-baru ini ilmu kedokteran modern telah menetapkan bahwa dalam
tubuh manusia terkanndung unsur-unsur yang dikandung tanah. Dalam tubuh manusia
terdapat karbon, oksigen, hidrogen, fosfor, nitrogen, kalsium, sulfur,
potasium, magnesium, sodium, zat besi, khlorin dan lain-lain. Semua unsur
tersebut juga terdapat dalam tanah. Hal ini menunjukkan bahwa manusia
diciptakan oleh Allah SWT dari tanah. Lebih dari 14 abad yang lalu Allah SWT
berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun ayat 12-14, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” Pada saat turunnya ayat
tersebut, orang-orang Quraisy menertwakan wahyu Allah ini karena mana mungkin
wajah mereka yang cantik dan tampan tercipta dari tanah. Namun, beribu-ribu
tahun kemudian ketika Van Leven Hook menemukan mikroskop barulah rahasia ini
terungkap. Rumput tumbuh di tanah dan menghisap saripati tanah. Kambing memakan
rumput, kemudian manusia memakan daging kambing sehingga terbentuklah protein
dan unsur-unsur yang membentuk DNA dan RNA yang selanjutnya membentuk sperma
dan sel telur dalam tubuh laki-laki dan perempuan. Bila sel sperma dan sel
telur bertemu maka terbentuklah zygot yang berimplantasi sebagai alaqoh
(segumpal darah) yang selanjutnya berkembang menjadi daging, tulang dan
dibungkus dengan daging. Hal tersebut sudah dijelaskan lebih dulu oleh Allah
SWT dalam Al-Qur’an sebelum manusia mempelajarinya dalam ilmu kedokteran pada
zaman modern ini.
Al-Qur’an
yang merupakan wahyu Allah yang sangat dahsyat dan menjadi pedoman bagi
kehidupan manusia mengandung segala macam ilmu pengetahuan termasuk ilmu
kedokteran. Pada tahun 1982, seorang pakar ahli bidang anatomi, Dr Tejasen
tekejut dengan kedahsyatan Al-Qur’an yang diturunkan 14 abad yang lalu telah
mengetahui fakta kedokteran di zaman modern ini. Kemudian, fakta bahwa tubuh
manusia terdiri dari unsur-unsur yang sama seperti yang terkandung dalam tanah
menunjukkan bahwa manusia tercipta dari tanah telah Allah jelaskan dalam
Al-Qur’an 14 abad yang lalu, namun baru diketahui oleh manusia di zaman modern
ini. Semua terlihat jelas bahwa Al-Qur’an yang Allah SWT turunkan sebagai
mukjizat terbesar kepada nabi Muhammad SAW merupakan referensi kehidupan
manusia dari awal diturunkannya hingga ahir zaman.