Selasa, 22 November 2016

The 14th Century vs Modern Era



Sebelum manusia mengetahui tentang berbagai pengetahuan modern seperti saat ini, sebenarnya Allah SWT telah mengajarkan kita tentang segalanya melalui kitab yang paling mulia yaitu Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 1400 tahun  lalu. Salah satu keajaiban Al-Qur’an adalah terpelihara keasliannya sejak diturunkan pada malam 17 Ramadan 14 abad yang lalu hingga hari kiamat, seperti firman Allah SWT,  Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan Sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.” (QS Al-Hijr: 9). Meskipun Al-Qur’an telah diturunkan pada abad ke-14, namun ayat-ayatnya banyak menjelaskan tentang masa depan seperti zaman modern saat ini. Bahkan para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenarannya dengan melakukan eksperimen ilmiah. Banyak hal yang telah Allah sebutkan dalam Al-Qur’an di berbagai bidang ilmu, seperti ilmu sains, sosial, astronomi dan budaya khususnya di bidang kedokteran.
Salah satu pakar anatomi ilmu kedokteran asal Thailand, Dr. Tagata Tejasen dalam Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 pada tahun 1982 diperlihatkan makalah yang ditulis oleh Profesor Keith Moore (seorang scientist terkemuka di bidang anatomi) tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang ada di dalam Al-Qur’an. Professor Tejasen sangat tercengang ketika mempelajari makalah tersebut. Salah satu penemuan terbaru dalam hal dermatologi tentang sifat-sifat kulit sebagai salah satu alat indera. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 56, “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Professor Tejasen kemudian tertarik untuk mengetahui isi kitab Al-Quran, sebagai referensi pada 14 abad lalu yang menyentuh tentang persoalan hukuman bagi orang yang tidak beriman atau kafir, yaitu mereka akan masuk ke dalam neraka yang dipenuhi api dan ketika kulit mereka terbakar api, Allah akan membuat kulit yang baru untuk mereka sehingga mereka terus merasakan hukuman sebagai balasan di dalam neraka. Pengetahuan tentang sifat kulit ini telah ada dalam Al-Qur’an sejak 1400 tahun lalu sebelum Professor Keith Moore menulis makalahnya bahkan sebelum Konferensi Kedokteran tersebut dilaksanakan.
Tidak hanya itu, baru-baru ini ilmu kedokteran modern telah menetapkan bahwa dalam tubuh manusia terkanndung unsur-unsur yang dikandung tanah. Dalam tubuh manusia terdapat karbon, oksigen, hidrogen, fosfor, nitrogen, kalsium, sulfur, potasium, magnesium, sodium, zat besi, khlorin dan lain-lain. Semua unsur tersebut juga terdapat dalam tanah. Hal ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT dari tanah. Lebih dari 14 abad yang lalu Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun ayat 12-14, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” Pada saat turunnya ayat tersebut, orang-orang Quraisy menertwakan wahyu Allah ini karena mana mungkin wajah mereka yang cantik dan tampan tercipta dari tanah. Namun, beribu-ribu tahun kemudian ketika Van Leven Hook menemukan mikroskop barulah rahasia ini terungkap. Rumput tumbuh di tanah dan menghisap saripati tanah. Kambing memakan rumput, kemudian manusia memakan daging kambing sehingga terbentuklah protein dan unsur-unsur yang membentuk DNA dan RNA yang selanjutnya membentuk sperma dan sel telur dalam tubuh laki-laki dan perempuan. Bila sel sperma dan sel telur bertemu maka terbentuklah zygot yang berimplantasi sebagai alaqoh (segumpal darah) yang selanjutnya berkembang menjadi daging, tulang dan dibungkus dengan daging. Hal tersebut sudah dijelaskan lebih dulu oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an sebelum manusia mempelajarinya dalam ilmu kedokteran pada zaman modern ini.
Al-Qur’an yang merupakan wahyu Allah yang sangat dahsyat dan menjadi pedoman bagi kehidupan manusia mengandung segala macam ilmu pengetahuan termasuk ilmu kedokteran. Pada tahun 1982, seorang pakar ahli bidang anatomi, Dr Tejasen tekejut dengan kedahsyatan Al-Qur’an yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta kedokteran di zaman modern ini. Kemudian, fakta bahwa tubuh manusia terdiri dari unsur-unsur yang sama seperti yang terkandung dalam tanah menunjukkan bahwa manusia tercipta dari tanah telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an 14 abad yang lalu, namun baru diketahui oleh manusia di zaman modern ini. Semua terlihat jelas bahwa Al-Qur’an yang Allah SWT turunkan sebagai mukjizat terbesar kepada nabi Muhammad SAW merupakan referensi kehidupan manusia dari awal diturunkannya hingga ahir zaman.